Peristiwa baru-baru ini mengingatkan kita bahwa rasisme
masih merajalela. Namun kita dapat dengan mudah mengakhiri rasisme melalui
pemahaman dan pendidikan.
Orang harus menyadari bahwa Tuhan menciptakan semua manusia
dari satu pasangan, sehingga membuat seluruh umat manusia satu keluarga besar.
Tuhan berkata:
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada
Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah
menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan
laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)
hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
(Q.S. An-Nisaa’ : 1)
Selanjutnya, kita harus memahami bahwa tidak ada ras lebih
unggul lain. Kami menghargai taman memiliki banyak bunga yang berbeda karena
kita menyadari bahwa setiap menambahkan sesuatu untuk keindahan pengaturan
seluruh. Ini adalah mengapa kita tidak keberatan dengan warna bunga apapun.
Dalam cara yang sama kita dapat melihat dunia sebagai taman dihiasi dengan
orang-orang dari berbagai warna. Mari kita menghargai bahwa setiap berbagai
orang berkontribusi sesuatu untuk bumbu kehidupan di dunia ini. Tuhan berkata:
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa
- bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S.
Al-Hujuraat : 13)
Mulia adalah yang terbaik dalam perilaku. Orang tersebut
dapat tergabung ras atau negara. Apa yang sebenarnya penting adalah sikap dan
perilaku mereka. Nabi Muhammad terbuka menyatakan bahwa orang Arab tidak lebih
unggul non-Arab, dan satu warna tidak unggul dari yang lain. Dalam satu hari
ketika orang-orang berkulit terang tidak bisa membayangkan orang kulit hitam
sebagai pemimpin mereka, nabi menunjuk orang kulit hitam, Osama bin Zaid,
sebagai seorang pemimpin.
Sebagai hasil dari mengikuti ajaran-ajaran ini, banyak orang
telah dibuang rasisme dari pikiran dan tindakan mereka. Anda masih bisa melihat
keharmonisan ras hari ini di masjid-masjid kota kosmopolitan. Anda akan
menemukan orang-orang dari berbagai warna menyembah bersama-sama, semua dengan
status yang sama di hadapan Allah. Kaya atau miskin, hitam atau putih, raja
atau miskin semua berbaris berdampingan untuk beribadah. Tidak ada preferensi
khusus diberikan kepada siapa pun berdasarkan warna atau status sosial.
Pemimpin di masjid ditunjuk untuk belajar di ilmu-ilmu agama, terlepas dari
warna kulit. Tidak ada konsep seperti "Masjid hitam" atau
"Masjid putih." Islam menghilangkan konsep yang merusak tersebut.
0 komentar:
Post a Comment