Sebagian di antara kita mungkin heran, kenapa Allah SWT
terkadang menyebut diri-Nya dengan sebutan “Kami”, kenapa tidak “Aku” saja?
Bukankah itu bermakna Allah itu lebih dari satu? Bukankah itu berarti Allah itu
bukan esa? Kalau begitu siapa-siapa saja itu? Nah kali ini Ilmu Dari Al-Quran
akan membahasnya secara ringkas dan Insya Allah akan mudah dimengerti. Kita
coba ambil ayat yang menggunakan kata “Kami”
Allah SWT berfirman :
Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya. (Q.S. Al-Hijr : 9)
Inilah keunikan dan kehebatan bahasa arab,
bahasa Hebrew (Ibrani) dan negara timur lainnya. Kita hanya akan membahasnya
bahasa Arab karena kita sedang membicarakan Al-Quran. Bahasa Arab memiliki kata
majemuk (plural), kata majemuk bahasa Arab ini terdiri dari dua, yaitu :
1. Kata majemuk untuk penghormatan
2. Kata majemuk untuk bilangan
Di dalam ayat Al-Quran, kita menemukan banyak kata majemuk
penghormatan dan kata majemuk bilangan. Salah satu contoh kata majemuk
penghormatan adalah ayat yang tadi kami berikan.
Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya. (Q.S. Al-Hijr : 9)
Pada ayat itu Allah SWT menggunakan kata
“Nahnu” yang berarti Kami. Pengertian Kami ini bermaksud Allah SWT, bukanlah
Allah bersama Jibril dan Muhammad, ataupun Yesus seperti trinitas dalam ajaran
agama Kristen. Lalu kenapa Allah SWT menggunakan kata “Kami”, kenapa tidak
“Aku” ? Karena Allah SWT ingin menyanjung diri-Nya dan menunjukkan bahwa Dialah
Yang Maha Kuasa, tidak ada yang bisa menandingi Allah SWT. Tetapi sebenarnya
itu semua tergantung kepada kehendak-Nya, terserah pada Allah SWT mau berbuat
apa.
Misalnya kita ambil contoh dalam suatu
kerajaan seorang raja berkata kepada rakyatnya “sebagai suatu peraturan,
disebutkan bahwa kalian harus taat kepada Kami dan janganlah kalian melawan
sedikit pun.”
Di sini sang raja tersebut memaknai kata
“Kami” dengan maksud raja itu sendiri, tidak menteri-menterinya ataupun
keluarganya.
Jadi kesimpulannya adalah, kata “Kami” yang
merujuk kepada Allah SWT itu bermakna Allah SWT sendiri, dan bukan berarti dia
lebih dari satu. Karena Allah SWT adalah Yang Maha Esa.
Katakanlah:
"Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. (Q.S. Al-Ikhlash : 1)
Contoh ayat Al-Quran lainnya adalah
Sesungguhnya
Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami
katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka
merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. (Q.
S. Al-A’raaf : 11)
Mana mungkin kata “Kami” di sini merujuk
kepada lebih dari seorang. Apakah ketika Allah SWT mengatakan bersujud kepada
Adam itu terdiri dari lebih dari 2 ? Itu tentu bertentangan dengan ayat
selanjutnya.
Allah
berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di
waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya:
Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah."
(Q.S. Al-A’raaf : 12)
Biasanya, di dalam terjemahan bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris, kata “Kami” dalam bentuk penghormatan kepada
Allah SWT ditulis dengan huruf kapital atau besar. Sedangkan jikalau kata
majemuk untuk bilangan ditandai dalam huruf kecil. Tetapi itu semua tergantung
penerbit dan percetakannya. Yang terpenting, kata “Kami” yang ditujukan kepada
Allah SWT adalah bermakna kepada Allah SWT sendiri.
Semoga menambah wawasan dan pengetahuan kita
semua. Dan semoga bermanfaat.
Subhanallah,artikel yang sangat bermanfaat sob
ReplyDeleteAlhamdulillaah sob
Deletesubhanallah, semoga semakin kuat iman kita setelah baca ertikel di atas. thaks infonya gan. mantap dan bermanfaat ngt
ReplyDeleteAlhamdulillaah, terima kasih banyak ya :)
Deletesemoga kita tetap dalam lindunganNya
ReplyDeleteAamiin Ya Allaah
DeleteThanks gan.
ReplyDeletePagi" udh di kasil ilmu yang bermanfaat :D
Iya sama-sama gan :)
DeleteMenambah wawasan gan :D
ReplyDeleteAlhamdulillaah kalau begitu mbak ^_^
Deletebagus gan artikelnya menjawab pertanyaan saya selama ini :)
ReplyDeleteAlhamdulillaah gan :)
Delete