1. Bersodaqoh 
pahalanya sepuluh, memberi hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan belas, 
menghubungkan diri dengan kawan-kawan pahalanya dua puluh dan silaturrahmi 
(dengan keluarga) pahalanya dua puluh empat. (HR. Al Hakim)
2. Yang dapat menolak takdir ialah doa dan yang dapat memperpanjang umur yakni kebajikan (amal bakti). (HR. Ath-Thahawi)
3. Apabila anak 
Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran 
dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik 
laki-laki maupun perempuan) yang mendoakannya. (HR. Muslim)
 
4. Allah Tabaraka 
wata'ala berfirman (di dalam hadits Qudsi): "Hai anak Adam, infaklah 
(nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu." (HR. 
Muslim)
 
5. Orang yang 
mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad 
di jalan Allah dan ibarat orang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga 
ibarat orang berpuasa yang tidak pernah berbuka. (HR. Bukhari)
 
6. Seorang sahabat 
bertanya kepada Rasulullah Saw, "Sodaqoh yang bagaimana yang paling besar 
pahalanya?" Nabi Saw menjawab, "Saat kamu bersodaqoh hendaklah kamu sehat dan 
dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat tetapi mengharap 
kaya. Jangan ditunda sehingga rohmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan 
sekian dan untuk Fulan sekian." (HR. Bukhari)
 
7. Barangsiapa 
ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi 
(menyelesaikan) kesulitan orang lain. (HR. Ahmad)
8. Jauhkan dirimu 
dari api neraka walaupun hanya dengan (sodaqoh) sebutir kurma. 
(Mutafaq'alaih)
9. Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sodaqoh. (HR. Al-Baihaqi)
10. Bentengilah 
hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan 
bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. (HR. 
Ath-Thabrani)
 
11. Tiada seorang 
bersodaqoh dengan baik kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya. (HR. 
Ahmad)
 
12. Naungan bagi 
seorang mukmin pada hari kiamat adalah sodaqohnya. (HR. Ahmad)
 
13. Tiap muslim 
wajib bersodaqoh. Para sahabat bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak memiliki 
sesuatu?" Nabi Saw menjawab, "Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk 
kemanfaatan bagi dirinya lalu bersodaqoh." Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau 
dia tidak mampu?" Nabi menjawab: "Menolong orang yang membutuhkan yang sedang 
teraniaya" Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi 
menjawab: "Menyuruh berbuat ma'ruf." Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak 
melakukannya?" Nabi Saw menjawab, "Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah 
sodaqoh." (HR. Bukhari dan Muslim)
14. Apa yang kamu nafkahkan dengan tujuan keridhoan Allah akan diberi pahala walaupun hanya sesuap makanan ke mulut isterimu. (HR. Bukhari)
15. Sodaqoh paling 
afdhol ialah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi. (HR. 
Ath-Thabrani dan Abu Dawud)
 
16. Satu dirham 
memacu dan mendahului seratus ribu dirham. Para sahabat bertanya, "Bagaimana 
itu?" Nabi Saw menjawab, "Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia mengambil 
satu dirham dan bersodaqoh dengannya, dan seorang lagi memiliki harta-benda yang 
banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disodaqohkannya. (HR. 
An-Nasaa'i)
17. Orang yang 
membatalkan pemberian (atau meminta kembali) sodaqohnya seperti anjing yang 
makan kembali muntahannya. (HR. Bukhari)
18. Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada hari kiamat dia akan dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu di tengah dan punya dua lidah yang melilitnya. Ular itu mencengkeram kedua rahangnya seraya berkata, "Aku hartamu, aku pusaka simpananmu." Kemudian nabi Saw membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180: "Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi." (HR. Bukhari)
19. Tiada suatu 
kaum menolak mengeluarkan zakat melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik 
(kemarau panjang dan kegagalan panen). (HR. Ath-Thabrani)
 
20. Barangsiapa 
memperoleh keuntungan harta (maka) tidak wajib zakat sampai tibanya perputaran 
tahun bagi pemiliknya. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
 
Penjelasan:
Perhitungan perputaran tahun (haul) untuk menunaikan zakat ialah dengan tahun Hijriyah.
 
Perhitungan perputaran tahun (haul) untuk menunaikan zakat ialah dengan tahun Hijriyah.
21. Tentang sodaqoh 
yang seakan-akan berupa hadiah, Rasulullah Saw bersabda: "Baginya sodaqoh dan 
bagi kami itu adalah hadiah." (HR. Bukhari)
 
22. Allah Ta'ala 
mengharamkan bagiku dan bagi keluarga rumah tanggaku untuk menerima sodaqoh. 
(HR. Ibnu Saad)
 
Penjelasan:
Nabi Saw menolak menerima sodaqoh tetapi mau menerima hadiah.
 
Nabi Saw menolak menerima sodaqoh tetapi mau menerima hadiah.
23. Tidak ada iri 
hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta lalu 
dia belanjakan pada sasaran yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan 
kebijaksaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)
24. Allah 
mengkhususkan pemberian kenikmatanNya kepada kaum-kaum tertentu untuk 
kemaslahatan umat manusia. Apabila mereka membelanjakannya (menggunakannya) 
untuk kepentingan manusia maka Allah akan melestarikannya namun bila tidak, maka 
Allah akan mencabut kenikmatan itu dan menyerahkannya kepada orang lain. (HR. 
Ath-Thabrani dan Abu Dawud)
25. Abu Dzarr Ra berkata bahwa beberapa sahabat Rasulullah Saw berkata, "Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka." Nabi Saw lalu berkata, "Bukankah Allah telah memberimu apa yang dapat kamu sedekahkan? Tiap-tiap ucapan tasbih adalah sodaqoh, takbir sodaqoh, tahmid sodaqoh, tahlil sodaqoh, amar makruf sodaqoh, nahi mungkar sodaqoh, bersenggama dengan isteri pun sodaqoh." Para sahabat lalu bertanya, "Apakah melampiaskan syahwat mendapat pahala?" Nabi menjawab, "Tidakkah kamu mengerti bahwa kalau dilampiaskannya di tempat yang haram bukankah itu berdosa? Begitu pula kalau syahwat diletakkan di tempat halal, maka dia memperoleh pahala. (HR. Muslim)
26. Tiap-tiap 
amalan makruf (kebajikan) adalah sodaqoh. Sesungguhnya di antara amalan makruf 
ialah berjumpa kawan dengan wajah ceria (senyum) dan mengurangi isi embermu 
untuk diisikan ke mangkuk kawanmu. (HR. Ahmad)
 
 
 
 
 
 
 

0 komentar:
Post a Comment