Hubungan Ilmu Fisika dan Bulan Puasa


Ilmu fisika terutama dalam astronomi sangat dibutuhkan dalam penentuan awal Ramadhan dan awal Syawal (Hari Raya ‘Idul Fitri) untuk melihat hilal. Sama halnya pada saat penentuan awal puasa (subuh) dan akhir puasa (maghrib) yang juga menggunakan fisika astronomi. Sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa berpuasa dilakukan jika telah melihat hilal, dan begitu pula ketika hari raya. Hari Raya dilakukan ketika melihat hilal. "Berpuasalah kamu karena melihat hilal dan berhari rayalah kamu karena melihat hilal.". Sedangkan untuk penentuan awal puasa pada saat subuh dan untuk akhir puasa (berbuka puasa) pada saat maghrib. Sebagaimana yang dijelaskan juga oleh Nabi Muhammad bahwa “Awal waktu shalat fajar (subuh) adalah ketika terbit fajar dan akhir waktunya saat matahari terbit.” dan “Awal waktu shalat maghrib adalah ketika matahari tenggelam dan akhir waktunya ketika tenggelam ufuk”

Jadi semua tentang penentuan awal ramadhan, hari raya, awal puasa, dan pada saat berbuka puasa sudah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW, dan semua itu berhubungan dengan ilmu fisika astronomi. Wallahu’alam Bishshowab
Share on Google Plus

- Unknown

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ artinya : "Sebaik-Baik Kalian Adalah Orang Yang Belajar Al-Quran Dan Mengajarkannya."
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment