1.
Surah Al-Baqarah
: 16
Mereka itulah orang
yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan
mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.
2.
Surah Al-Baqarah : 17
Perumpamaan mereka
adalah seperti orang yang menyalakan api[1], maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah
hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam
kegelapan, tidak dapat melihat.
3.
Surah Al-Baqarah : 18
Mereka tuli, bisu dan
buta[2], maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang
benar),
4.
Surah Al-Baqarah : 19
atau seperti
(orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh
dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar
suara) petir,sebab takut akan mati[3]. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir[4].
5.
Surah Al-Baqarah : 20
Hampir-hampir kilat itu
menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka
berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti.
Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan
mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
6.
Surah Al-Baqarah : 264
Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang
menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di
atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia
bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka
usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir[5].
7.
Surah Al-Baqarah : 266
Apakah ada salah
seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir
di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam
buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai
keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang
mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepada kamu supaya kamu memikirkannya[6].
8.
Surah Al-Anfaal : 21
dan janganlah kamu
menjadi seperti orang-orang (munafik) vang berkata "Kami mendengarkan[7], padahal mereka tidak mendengarkan.
9.
Surah Al-Anfaal : 22
Sesungguhnya binatang
(makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang yang pekak
dan tuli[8] yang tidak mengerti apa-apapun.
10. Surah At-Taubah : 109
Maka apakah orang-orang
yang mendirikan mesjidnya di atas dasar taqwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya)
itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang
yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka
Jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang- orang yang zalim.
11. Surah Al-Hajj : 11
Dan di antara manusia
ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi[9]; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia
dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke
belakang[10]. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian
itu adalah kerugian yang nyata.
12. Surah Al-Munaafiquun : 4
Dan apabila kamu
melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka
berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang
tersandar[11]. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras
ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah
terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai
dipalingkan (dari kebenaran)?
[1].
Orang-orang munafik itu tidak dapat mengambil manfaat dari petunjuk-petunjuk
yang datang dari Allah, karena sifat-sifat kemunafikkan yang bersemi dalam dada
mereka. Keadaan mereka digambarkan Allah seperti dalam ayat tersebut di atas.
[2].
Walaupun pancaindera mereka sehat mereka dipandang tuli, bisu dan buta oleh
karena tidak dapat menerima kebenaran.
[3].
Keadaan orang-orang munafik itu, ketika mendengar ayat-ayat yang mengandung
peringatan, adalah seperti orang yang ditimpa hujan lebat dan petir. Mereka
menyumbat telinganya karena tidak sanggup mendengar peringatan-peringatan Al
Quran itu.
[4].
Maksudnya pengetahuan dan kekuasaan Allah meliputi orang-orang kafir.
[5].
Mereka ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak
pula mendapat pahala di akhirat.
[6].
Inilah perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya karena riya,
membangga-banggakan tentang pemberiannya kepada orang lain, dan menyakiti hati
orang.
[7].
Maksudnya: mereka mendengarkan tapi hati mengingkarinya.
[8]. Maksudnya: manusia yang paling buruk di
sisi Allah ialah yang tidak mau mendengar, menuturkan dan memahami kebenaran.
[9].
Maksudnya: tidak dengan penuh keyakinan.
[10].
Maksudnya: kembali kafir lagi.
[11].
Mereka diumpamakan seperti kayu yang tersandar, maksudnya untuk menyatakan
sifat mereka yang buruk meskipun tubuh mereka bagus-bagus dan mereka pandai
berbicara, akan tetapi sebenarnya otak mereka adalah kosong tak dapat memahami
kebenaran.
0 komentar:
Post a Comment