Hukum Personil Brigade Al Qassam


Pertanyaan Tentang Hukum

Personil Brigade Al Qassam

No: 8
Tanggal 23/09/2009
Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Kepadamu ya syekh kami Abu Muhammad… Syaikh kami yang kami hormati mungkin pembicaraan tentang pemerintahan HAMAS dan seluruh stafnya <aparaturnya> keamanannya menggiring kami bersama sebagian ikhwan untuk membicarakan tentang Brigade Al Qassam yang ikut campur secara militer bersama kepolisian pada operasi-operasi dalam negeri seperti membunuh para ikhwah di daerah Shabrah dan demikian juga yang telah terjadi di masjid Ibnu Taimiyah, dan ketika menerapkan hukum terhadap tentara-tentara Al Qassam tersebut berkatalah ikhwah bahwa harus di bedakan antara pemerintah dan harakah <organisasinya> serta Al Qassam, dan sebenarnya kami sepakat dengan mereka (ikhwan) dalam membedakan antara harakah sebagai Ansar dengan keumuman orang, akan tetapi kami tidak membedakan antara Al Qassam sebagai tentara, dan hal ini dari sebab bahwa Al Qassam ikut campur seperti polisi dalam menjaga pemerintahan ini yang berhukum dengan selain syariat Allah ta’ala.
Dan pertanyaanya adalah: Apakah yang menjadi tolak ukur di dalam penerapan hukum di sini ini adalah terhadap nama atau terhadap perbuatan, dalam arti bahwasanya Al Qassam itu tidak berbeda dengan polisi sedikitpun, di mana ia itu yang membunuh para muwahid di daerah Shabrah dan di luar Shabrah dan dia melindungi perbatasan Yahudi dan bahkan juga melindungi tuhan-tuhan (palsu) dari kalangan pemerintahan ini sehingga perbuatannya menyamai perbuatan polisi, tidak ada perbedaan antara polisi dengan Al Qassam, dan bahkan sudah diketahui umum bahwasanya di sana ada orang yang berada di barisan Al Qassam bekerja di siang hari di barisan kepolisian dan di waktu malam di barisan Al Qassam. Dan begitu juga seandainya orang yang bekerja di dinas kepolisian Hamas keluar dan ikut bergabung dengan Al Qassam kemudian terjadi seperti apa yang telah terjadi di Shabrah atau di masjid Ibnu Taimiyah dan dia berangkat untuk membunuh para muwahidin di sana, maka apakah kita akan mengatakan tentang Al Qassam bahwa kita mesti bedakan antara Al Qassam dan polisi?
Begitu juga wahai syaikh yang kami cintai, kami mengharapkan seandainya engkau menulis bagi saudara-saudara kami para muwahidin di Palestina sebuah risalah yang menyemangati mereka agar mereka bersabar atas cobaan <penindasan> yang mereka alami dan agar mereka meningkatkan volume perlawanan jihad mereka melawan Yahudi di mana hal inilah yang akan mengungkap bobroknya Hamas di depan orang awwam dan agar mereka bersatu di atas kalimat tauhd dan agar mereka mendoakan doa yang buruk kepada orang yang telah mendzalimi di antara mereka, karena doa orang yang terdzalimi adalah mustajab dan orang dzalim pasti binasa dan bagi mereka cukuplah Fir’aun sebagai ibrah.
Wasalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh. Maka kami berharap dari engkau untuk menjelaskan persoalan ini. Barakallahu Fikum.
Penulis Abu Kifah.
Jawaban:
Alhamdulillah shalawat dan Salam kepada Rasulnya…
Tidak ragu lagi bahwasanya ‘yang dijadikan tolak ukur adalah hakekat, perbuatan dan perkataan mukaffirah (yang mengkafirkan) bukan sekedar nama…. maka siapa saja dari anggota Brigade Al Qassam tidak membela pemerintahan Hamas yang membabat syari’at Allah dan berhukum dengan undang-undang buatan dan menjadikan demokrasi sebagai manhaj sertatidak membantu ansar qawanin (penolong undang-undang) di dalam memerangi ikhwan kita para muwahidin; saya katakan orang semacam ini jika memang ada (Brigade Al Qassam) maka kita tidak mengkafirkannya, akan tetapi sebagian besar ikhwan-ikhwan kita yang ada di Gaza mengatakan bahwasanya orang semacam ini tidak mungkin di temukan kecuali dengan meninggalkan kegiatan tugas yang ada di Al Qassam dan status menjadi anggota Al Qassam dengan namanya saja. Dan bahwasanya para anggota Brigade Al Qassam sungguh telah bergabung bahu-membahu di dalam memerangi ikhwan kita para muwahidin dan mereka siang malam membantu pemerintahan Hamas yang membabat syariat Allah ta’ala dan berhukum dengan selain yang telah Allah turunkan.
Yang jelas siapa saja yang membela secara nyata uandang-undang buatan dan mendukung pemerintahannya, para aparat hukumnya dan para pembuat hukumnya di dalam memerangi orang-orang muwahid dan mujahidin, maka sungguh dia telah mendatangkan (melakukan) berbagai macam kekafiran yang nyata lagi jelas, sedangkan sebutan nama-nama atau organisasi yang disandang seseorang itu bukanlah termasuk mawani’ takfier.
Di mana sebutan-sebutan itu (umpamanya Brigade Al Qassam) tidak menolong sedikitpun dan bukan penghalang dari keterjatuhan ke dalam hal-hal yang mengkafirkan. Dan berkaitan dengan ikhwan-ikhwan di Gaza, maka saya senantiasa mengajak mereka agar mereka senantiasa berharap kepada Allah dan bersabar terhadap apa yang menimpa mereka dan agar mereka jangan memulai betrokan phisik dengan Hamas. Sedangkan bentrokan senjata ikhwan-ikhwan kita dengan aparat Hamas yang terjadi di mesjid Ibnu Taimiyyah sesuai kabar yang sampai kepada kami hanya sebatas (mempertahankan diri) dari pihak yang menyerang, dan ikhwan-ikhwan kami tidak memulai bentrokan dan tidak berusaha menciptakan bentrokan itu.
Dan tidak ragu lagi bahwasanya fokus dan peningkatan volume jihad wajib senantiasa diarahkan untuk melawan Yahudi, di mana hal itu adalah pokok prioritas di dalam peperangan bagi kalian (wahai ikhwan Gaza), sedangkan selain itu pengecualian untuk kondisi darurat hanya sekedar mempertahankan diri. Dan memfokuskan untuk memerangi Yahudi -sebagaimana saya katakan di atas) akan membongkar kebobrokan Hamas di hadapan manusia dan akan mengangkat bendera Tauhid serta memperkuat posisi ikhwan-ikhwan kita. Saya berpesan kepada mereka agar berusaha serius untuk tauhid ini di bawah kalimat Tauhid.
Saya selalu memohon kepada Allah agar menolong hamba-hamba-Nya yang bertauhid dan mengangkat panji tauhid dan dien ini.
Dijawab oleh Abu Muhammad ‘Ashim Al Maqdisiy.
Alih bahasa: Abu Zahrah
Diedit oleh Abu Sulaiman.
Share on Google Plus

- Unknown

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ artinya : "Sebaik-Baik Kalian Adalah Orang Yang Belajar Al-Quran Dan Mengajarkannya."
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment